Site icon Kabar Berita Terbaru

Pola Tidur Anak Berubah Selama Libur Sekolah? Ini Dampaknya untuk Kesehatan Mental

kesehatan anak selama liburan sekolah

kesehatan anak selama liburan sekolah

https://kabarpetang.com/ Libur sekolah adalah masa yang dinanti-nanti anak-anak. Mereka bebas dari rutinitas bangun pagi, tugas rumah, dan ujian. Namun, di balik kebebasan itu, perubahan pola tidur sering terjadi dan tak jarang luput dari perhatian orang tua.

Banyak anak mulai tidur larut malam, bangun siang, atau bahkan tidur tak teratur sama sekali. Awalnya tampak sepele, tetapi perubahan pola tidur ini bisa berdampak langsung pada kesehatan mental dan emosional anak, terutama jika berlangsung selama berminggu-minggu sepanjang libur sekolah, seperti yang terjadi di Juni–Juli 2025.

Artikel ini mengulas apa yang terjadi saat pola tidur anak berubah, apa dampaknya untuk kesehatan psikologis mereka, dan bagaimana cara orang tua mengelola perubahan tersebut secara bijak.


1. Mengapa Pola Tidur Anak Mudah Terganggu Saat Liburan?

Saat sekolah aktif, jadwal anak cenderung stabil. Mereka bangun pagi, pergi sekolah, belajar, lalu tidur pada jam yang hampir sama tiap hari. Namun saat libur, struktur ini hilang:

Ini menciptakan pergeseran ritme sirkadian, atau jam biologis tubuh, yang jika dibiarkan bisa mengganggu sistem tidur-jaga alami anak.


2. Dampak Perubahan Pola Tidur pada Kesehatan Mental Anak

a. Mood Tidak Stabil

Anak yang kurang tidur cenderung lebih mudah rewel, marah, atau emosional. Mereka sulit mengelola perasaan, yang dapat menyebabkan konflik dengan orang tua atau saudara.

b. Konsentrasi Menurun

Tidur yang tidak teratur menyebabkan otak kurang istirahat optimal. Akibatnya, anak bisa kesulitan fokus, terutama jika mereka masih mengikuti les atau aktivitas akademik ringan selama liburan.

c. Risiko Gangguan Kecemasan dan Depresi

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang memiliki jadwal tidur berantakan lebih rentan mengalami gejala kecemasan, stres, bahkan depresi ringan. Hal ini terjadi karena kurangnya kualitas tidur memengaruhi keseimbangan hormon seperti serotonin dan kortisol.

d. Masalah Kognitif Jangka Panjang

Kebiasaan tidur buruk yang terus berulang dari libur ke libur dapat berdampak pada perkembangan memori, logika, dan kemampuan belajar anak secara umum.

e. Masalah Fisik Terselubung

Selain mental, anak juga bisa mengalami penurunan daya tahan tubuh, sering sakit, atau kelelahan tanpa sebab yang jelas.


3. Siapa yang Paling Rentan?


4. Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Akibat Pola Tidur

Orang tua perlu mewaspadai tanda-tanda berikut selama libur:


5. Strategi Mengelola Pola Tidur Anak di Masa Libur

a. Buat Rutinitas Fleksibel tapi Konsisten

Tidak perlu memaksa anak bangun sepagi hari sekolah, tetapi tetap buat jam tidur dan bangun yang tidak jauh berbeda tiap hari. Misalnya tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 08.00.

b. Batasi Screen Time Jelang Tidur

Cahaya biru dari layar gadget mengganggu produksi melatonin (hormon tidur). Hindari layar 1–2 jam sebelum tidur, dan ganti dengan kegiatan tenang seperti membaca atau menggambar.

c. Aktif di Siang Hari

Dorong anak untuk tetap beraktivitas fisik, entah itu olahraga ringan, bermain di luar rumah, atau berkegiatan kreatif. Anak yang cukup aktif cenderung tidur lebih cepat dan nyenyak.

d. Ciptakan Lingkungan Tidur Nyaman

Pastikan kamar anak tenang, gelap, dan suhu ruangan nyaman. Hindari tidur siang yang terlalu panjang karena bisa mengganggu tidur malam.

e. Libatkan Anak dalam Menyusun Jadwal

Remaja khususnya lebih mudah diajak bekerjasama jika mereka dilibatkan. Diskusikan bersama pentingnya tidur yang cukup, dan biarkan mereka ikut menentukan rutinitas libur mereka secara bertanggung jawab.


6. Transisi Kembali ke Pola Sekolah: Jangan Mendadak

Salah satu kesalahan umum adalah mengubah pola tidur anak secara tiba-tiba ketika libur hampir selesai. Anak yang terbiasa tidur jam 1 malam dan bangun jam 10 pagi akan kesulitan jika tiba-tiba harus bangun jam 6 pagi saat sekolah mulai.

Mulailah transisi 7–10 hari sebelum masuk sekolah, dengan:


7. Kapan Harus Konsultasi dengan Profesional?

Jika setelah mencoba berbagai cara pola tidur anak tetap terganggu, atau muncul gejala psikologis seperti kecemasan berat, sering mimpi buruk, atau menarik diri dari lingkungan sosial, sebaiknya konsultasikan dengan:


Kesimpulan

Libur sekolah adalah waktu untuk bersantai, tapi bukan alasan untuk mengabaikan pola tidur anak. Perubahan yang tampak sepele ini bisa berdampak besar terhadap kesehatan mental, emosional, dan fisik mereka.

Orang tua perlu mengelola kebebasan anak dengan keseimbangan—memberi ruang bermain sambil tetap menjaga rutinitas dasar seperti tidur, makan, dan aktivitas sehat.

Dengan pemahaman dan perhatian yang tepat, Anda bisa membantu anak menikmati liburan tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.

baca juga https://angginews.com/

Exit mobile version