, , ,

Bahaya Duduk Lama Saat WFH: Solusi atau Gaya Hidup Baru?

oleh -12 Dilihat
bahaya duduk terlalu lama
bahaya duduk terlalu lama
banner 468x60

https://kabarpetang.com/ Bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sempat menjadi solusi penyelamat saat pandemi. Kini, di banyak sektor, WFH telah menjadi sistem permanen atau hybrid. Namun, di balik fleksibilitasnya, WFH menyimpan risiko kesehatan yang semakin nyata—terutama duduk terlalu lama.

Satu hal yang sering diabaikan: tubuh manusia tidak dirancang untuk duduk selama berjam-jam setiap hari. Duduk lama tanpa pergerakan bukan sekadar membuat pegal, tapi bisa memicu dampak serius seperti gangguan metabolisme, masalah tulang belakang, hingga gangguan jantung.

banner 336x280

Realita Baru: Duduk 8 Jam Sehari di Rumah

Saat bekerja di kantor, kita sering kali berpindah ruangan, berjalan ke meja rekan kerja, atau turun ke kantin. Namun saat WFH, aktivitas fisik berkurang drastis. Banyak orang bahkan menghabiskan lebih dari 8 jam duduk di depan layar tanpa jeda berarti.

Penelitian dari WHO menyebutkan bahwa gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik) menjadi penyebab utama keempat dari kematian global. Dan WFH, jika dijalani tanpa kesadaran gerak, dapat mempercepat gaya hidup ini.


Bahaya Kesehatan dari Duduk Terlalu Lama

Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang muncul akibat terlalu lama duduk saat WFH:

1. Nyeri Leher dan Punggung

Duduk dengan postur membungkuk atau posisi yang tidak ergonomis bisa menyebabkan ketegangan otot, terutama di bagian punggung bawah dan leher. Ini adalah keluhan paling umum dari pekerja remote.

2. Obesitas dan Gangguan Metabolisme

Saat duduk lama, metabolisme tubuh melambat, pembakaran kalori menurun, dan risiko kelebihan berat badan meningkat. Ini juga memicu resistensi insulin dan potensi diabetes tipe 2.

3. Penyakit Jantung

Penelitian menunjukkan bahwa duduk lebih dari 6 jam sehari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 64%, bahkan jika seseorang rutin berolahraga di luar waktu kerja.

4. Masalah Pembuluh Darah

Duduk dalam posisi yang sama dalam waktu lama dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah dan penumpukan kolesterol, meningkatkan risiko stroke dan tekanan darah tinggi.

5. Masalah Psikologis

Gaya hidup pasif juga berdampak pada kesehatan mental. Kurangnya pergerakan berkontribusi pada penurunan hormon endorfin dan suasana hati yang negatif, bahkan depresi.


Apakah Ini Gaya Hidup Baru?

Duduk lama selama WFH bukanlah sesuatu yang kita rencanakan—tapi menjadi rutinitas tanpa disadari. Ketika ini dilakukan terus-menerus tanpa koreksi, ia berubah menjadi pola hidup. Sayangnya, tidak sedikit yang menganggapnya sebagai “normal baru”.

Namun, jika tidak dikoreksi, gaya hidup ini akan merusak kesehatan jangka panjang. Maka, solusinya bukan sekadar olahraga sekali-sekali, tapi merancang ulang kebiasaan kerja dari rumah.


Solusi: Gaya Hidup Kerja Sehat dari Rumah

Berikut beberapa langkah realistis dan mudah diterapkan untuk melawan dampak duduk terlalu lama:

1. Atur Timer Gerak Setiap 30–45 Menit

Pasang alarm untuk berdiri dan bergerak singkat selama 2–5 menit. Bisa berupa peregangan, berjalan keliling rumah, atau squat ringan.

2. Gunakan Meja Kerja Ergonomis

Jika memungkinkan, gunakan standing desk atau meja kerja yang dapat diatur tinggi-rendahnya. Atur kursi agar posisi duduk tetap tegak dan tidak membebani tulang belakang.

3. Peregangan Ringan Saat Zoom Meeting

Tidak semua rapat harus duduk diam. Jika tidak perlu mengaktifkan kamera, lakukan gerakan leher, bahu, dan tangan saat rapat berlangsung.

4. Jadwalkan Aktivitas Fisik Ringan

Lakukan 10–20 menit aktivitas fisik ringan di pagi atau sore hari, seperti jalan kaki di sekitar rumah, yoga, atau bersepeda santai.

5. Hindari Makan Sambil Duduk Terlalu Lama

Gunakan waktu makan sebagai jeda berdiri. Jika memungkinkan, makan sambil berdiri atau di luar ruangan untuk mengubah suasana.

6. Minum Air Lebih Sering

Bukan hanya untuk hidrasi, minum air juga “memaksa” Anda untuk ke toilet, yang berarti Anda akan berdiri lebih sering!


Studi Kasus: Perubahan Kecil, Dampak Besar

Salah satu studi dari University of Queensland, Australia menunjukkan bahwa mengurangi waktu duduk 2 jam per hari dapat meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan gula darah. Dalam eksperimen lain, perusahaan yang mengadopsi standing desk dan sesi peregangan menemukan peningkatan fokus dan penurunan keluhan punggung sebesar 60%.


Teknologi untuk Membantu Gerak

Ironisnya, teknologi yang menyebabkan kita banyak duduk, kini juga bisa membantu kita bergerak lebih aktif. Berikut beberapa contohnya:

  • Aplikasi pengingat gerak: Stretchly, Stand Up!, atau Move Reminder
  • Smartwatch: Banyak jam tangan pintar memberi notifikasi untuk berdiri tiap 1 jam
  • Kursi sensor postur: Beberapa kursi kini dilengkapi sensor untuk mengoreksi posisi duduk

Gunakan teknologi sebagai sekutu—bukan musuh.


Penutup: Bergerak adalah Investasi Kesehatan

Duduk lama saat WFH bukan masalah sepele. Ini adalah bahaya yang senyap tapi nyata. Solusi utamanya bukan sekadar olahraga setelah kerja, melainkan menyisipkan gerak dalam rutinitas kerja harian.

Kini saatnya berhenti menganggap duduk lama sebagai hal biasa. Saat kita mengubah kebiasaan kerja, kita sedang melindungi masa depan tubuh kita.

“You don’t have to go to the gym to stay healthy. Sometimes, standing up is already a victory.”

Baca juga https://angginews.com/

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.