Bom ‘Cluister’ yang Dilarang di Dunia Pernah Dibuat oleh Indonesia

oleh -7 Dilihat
bom-cluister
bom-cluister
banner 468x60

Berita Viral | Berita Terpercaya | Berita Terkini | Info Berita Hari Ini | Berita Terkini

Bom ‘Cluister’ atau yang dikenal sebagai cluster bomb adalah jenis bom yang sangat kontroversial dan dilarang penggunaannya dalam perang internasional berdasarkan Konvensi Jenewa. Dikenal karena daya rusaknya yang sangat besar, cluster bomb dapat menyebabkan kehancuran luas, tidak hanya terhadap sasaran militer, tetapi juga terhadap warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik. Meskipun dilarang, Indonesia ternyata pernah membuat bom jenis ini, meskipun tidak pernah digunakan dalam perang.

banner 336x280

Apa itu Cluster Bomb?
Cluster bomb adalah bom yang terdiri dari dispenser berisi ratusan bom kecil (bomblet) yang bisa tersebar luas ketika bom induk dijatuhkan dari pesawat. Bom ini dirancang untuk menghancurkan area yang sangat luas, menciptakan kerusakan yang tidak terkendali. Salah satu contoh terkenal adalah bom BLU-24 C/B yang digunakan oleh militer AS dalam Perang Vietnam. Cluster bomb ini memiliki efek yang sangat berbahaya, terutama bagi warga sipil, karena sebagian bom yang dijatuhkan tidak meledak dan bisa berbahaya bagi siapa saja yang tidak menyadarinya.


Proyek Rahasia Bom Cluster oleh Indonesia
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) pernah terlibat dalam pembuatan prototipe bom cluster yang serupa dengan bom-bom yang dilarang ini. Meskipun Indonesia menghindari penggunaan cluster bomb, proyek ini menunjukkan kemampuan teknologi militer negara ini dalam menciptakan senjata dengan daya rusak luar biasa. Bom cluster yang dibuat oleh Dislitbangau berbentuk dispenser yang diisi dengan peledak dalam jumlah besar. Dispenser ini dilengkapi sirip untuk mengontrol arah jatuhnya bom dan memiliki sistem ledakan otomatis atau mekanis.

Secara teknis, bom cluster ini bekerja dengan melepaskan bom kecil pada ketinggian tertentu, menyebar di area yang sangat luas, dan menghancurkan apa saja di jalurnya. Namun, meski telah dibuat, bom cluster ini tidak pernah diuji coba dan hanya disimpan di ruang khusus di Dislitbangau. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan dalam menciptakan bom destruktif tersebut, meskipun tidak berencana untuk menggunakannya.


Dampak dan Penyimpanan Cluster Bomb
Cluster bomb yang diciptakan oleh Indonesia tetap menjadi proyek yang terjaga kerahasiaannya. Meski tidak digunakan, bom ini disimpan di Dislitbangau sebagai bagian dari sejarah militer Indonesia. Diperlihatkan kepada publik, bom cluster ini menunjukkan betapa Indonesia, dalam keadaan tertentu, mampu membuat senjata berbahaya yang dapat digunakan untuk mempertahankan kedaulatan negara. Namun, di balik kemampuan ini, Indonesia memilih untuk menghindari penggunaannya, mengingat dampak destruktif yang ditimbulkan, terutama pada warga sipil.


Larangan Penggunaan Cluster Bomb dan Konvensi Jenewa
Setelah menyaksikan dampak mengerikan dari penggunaan cluster bomb dalam berbagai konflik, negara-negara di dunia bersepakat untuk melarang penggunaannya melalui Konvensi Jenewa. Hal ini dilakukan untuk melindungi kehidupan warga sipil yang sering kali menjadi korban dari senjata yang tidak dapat dikendalikan ini. Selain itu, banyak bom cluster yang tidak meledak saat jatuh ke tanah dan menjadi ancaman berbahaya bagi anak-anak yang tertarik untuk memainkannya.


Kesimpulan
Meski Indonesia telah berhasil membuat prototipe bom cluster, negara ini memilih untuk tidak menggunakannya dan menyimpannya sebagai bagian dari sejarah militer. Pembuatan bom cluster ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan teknologi militer yang cukup tinggi, namun di sisi lain, Indonesia memilih untuk menghindari penggunaan senjata yang dapat menimbulkan kerusakan luar biasa, terutama terhadap warga sipil. Dengan berpegang pada prinsip kemanusiaan, Indonesia tetap mematuhi larangan penggunaan bom cluster yang diterapkan secara internasional melalui Konvensi Jenewa.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.