https://kabarpetang.com/ Memasuki Juni hingga Juli 2025, Indonesia mulai beralih ke musim kemarau. Namun, peralihan ini tidak berjalan mulus. BMKG mencatat bahwa cuaca tahun ini cenderung tak menentu, dengan hujan lokal di tengah suhu panas yang menyengat di banyak wilayah. Cuaca ekstrem dan perubahan suhu mendadak tak hanya berdampak pada manusia, tapi juga pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Banyak pemilik hewan mengeluhkan anjing mereka lebih sering lesu, atau kucing mengalami muntah, batuk, dan gangguan pencernaan. Artikel ini membahas cara menjaga kesehatan anjing dan kucing Anda saat cuaca tidak stabil, serta apa yang harus diwaspadai agar mereka tetap bahagia dan sehat di musim transisi ini.
1. Perubahan Cuaca dan Dampaknya pada Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Awal musim kemarau biasanya ditandai dengan:
- Suhu siang hari yang tinggi (di atas 33°C)
- Udara kering
- Hujan sporadis yang menyebabkan lembap berlebih di malam hari
- Alergen meningkat, termasuk debu dan kutu
Dampaknya bisa berupa:
- Heatstroke (serangan panas)
Khususnya pada anjing ras besar dan berbulu tebal. - Masalah kulit
Cuaca panas + kelembapan tinggi = tempat ideal bagi jamur dan kutu. - Gangguan pernapasan
Perubahan suhu ekstrem bisa menyebabkan batuk dan pilek. - Dehidrasi
Hewan yang kurang minum di tengah suhu tinggi lebih mudah dehidrasi. - Penurunan nafsu makan
Kucing khususnya sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan lingkungan.
2. Tips Menjaga Kesehatan Anjing di Cuaca Tak Menentu
a. Perhatikan Aktivitas Luar Ruangan
Hindari mengajak anjing berjalan-jalan saat siang hari terik. Idealnya, lakukan pagi sebelum jam 9 atau sore setelah jam 4. Jalanan panas bisa melukai telapak kaki anjing (paw burn).
b. Pastikan Ketersediaan Air Segar
Letakkan beberapa mangkuk air di area yang mudah dijangkau. Gunakan wadah berbahan keramik atau stainless steel agar suhu air tetap sejuk lebih lama.
c. Ventilasi dan Pendinginan
Jika anjing Anda tidur di kandang atau ruangan tertutup, pastikan ventilasi cukup. Gunakan kipas angin kecil atau pendingin ruangan bila memungkinkan.
d. Grooming Rutin
Bulu yang terlalu lebat bisa membuat anjing cepat overheating. Grooming rutin dan menyisir bulu membantu menjaga suhu tubuh dan mencegah iritasi kulit.
e. Waspadai Tanda Heatstroke
Gejala heatstroke meliputi terengah-engah berat, air liur berlebihan, muntah, dan tubuh sangat panas. Jika ini terjadi, segera pindahkan ke tempat sejuk dan beri air.
3. Tips Menjaga Kesehatan Kucing Saat Cuaca Ekstrem
a. Jangan Biarkan Terlalu Lama di Luar
Kucing rumahan yang keluar terlalu lama bisa terpapar panas berlebih atau hujan mendadak. Beri mereka akses untuk kembali ke dalam rumah kapan pun.
b. Ventilasi di Area Tidur
Pastikan tempat tidur atau kandang kucing tidak terlalu panas. Hindari sinar matahari langsung di siang hari. Gunakan alas tidur berbahan katun atau pendingin khusus.
c. Perhatikan Kebersihan Kotak Pasir
Cuaca lembap dan panas mempercepat pertumbuhan bakteri di kotak pasir. Bersihkan lebih sering dan gunakan pasir dengan antibakteri alami seperti zeolit.
d. Jangan Abaikan Nafsu Makan
Kucing yang stres karena cuaca cenderung mengurangi makan. Jika kucing tidak makan selama 24 jam, segera konsultasikan ke dokter hewan.
e. Periksa Kulit dan Telinga
Jamur dan kutu lebih aktif di musim ini. Cek secara berkala apakah ada luka, kerontokan ekstrem, atau kotoran berlebih di telinga.
4. Nutrisi Tambahan dan Suplemen yang Direkomendasikan
Untuk menjaga daya tahan tubuh hewan peliharaan, Anda bisa mempertimbangkan:
- Vitamin C dan E (antioksidan)
- Minyak ikan (omega-3) untuk kesehatan kulit dan bulu
- Probiotik untuk menjaga pencernaan saat terjadi perubahan cuaca
- Suplemen elektrolit ringan (khusus anjing aktif)
Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter hewan sebelum memberikan suplemen.
5. Kapan Harus ke Dokter Hewan?
Segera bawa ke dokter jika Anda melihat gejala berikut:
- Demam atau suhu tubuh di atas normal
- Muntah berulang
- Diare lebih dari dua hari
- Lesu, tidak mau makan atau minum
- Bernapas cepat atau kesulitan bernapas
- Gusi dan lidah berubah warna (kebiruan)
Ingat bahwa respons cepat dapat menyelamatkan nyawa hewan Anda, terutama saat heatstroke atau infeksi.
6. Persiapan Rumah dan Lingkungan
- Bersihkan halaman atau area bermain dari genangan air untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk dan bakteri.
- Jangan semprot disinfektan atau pewangi ruangan berlebihan, karena bisa memicu alergi pada hewan.
- Simpan obat kutu atau semprotan antinyamuk hewan dalam suhu ruangan, jauh dari sinar matahari langsung.
7. Tips Tambahan untuk Hewan Tua atau Ras Sensitif
- Anjing ras brachycephalic (Pug, Bulldog, Shih Tzu) dan kucing Persia lebih berisiko terkena gangguan pernapasan saat suhu panas.
- Hewan tua lebih sensitif terhadap dehidrasi dan perubahan suhu.
- Pertimbangkan jadwal check-up rutin saat perubahan musim untuk deteksi dini masalah kesehatan.
Kesimpulan
Cuaca yang tidak menentu di awal musim kemarau 2025 menghadirkan tantangan baru dalam merawat hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing. Dengan perhatian ekstra terhadap suhu lingkungan, pola makan, hidrasi, dan aktivitas fisik, Anda bisa membantu mereka tetap sehat dan bahagia di tengah kondisi cuaca yang ekstrem.
Ingat: hewan peliharaan adalah bagian dari keluarga. Merawat mereka dengan cermat saat cuaca tak menentu adalah bentuk tanggung jawab dan kasih sayang yang nyata.
Baca juga https://dunialuar.id/