, , , , ,

Perubahan Tren Hewan Peliharaan dalam 10 Tahun Terakhir

oleh -47 Dilihat
hewan peliharaan banyak diminati
hewan peliharaan banyak diminati
banner 468x60

Kabarpetang.com Dalam satu dekade terakhir, dunia hewan peliharaan telah mengalami evolusi yang cukup signifikan. Apa yang dahulu dianggap tidak lazim, kini menjadi bagian dari gaya hidup modern. Dari hewan-hewan konvensional seperti anjing dan kucing, hingga munculnya ketertarikan terhadap hewan eksotik dan miniatur, tren ini terus berubah seiring dengan perkembangan sosial, teknologi, dan budaya.

Mari kita telusuri bagaimana tren hewan peliharaan telah bergeser dalam 10 tahun terakhir dan apa saja faktor yang memengaruhinya.

banner 336x280

1. Dominasi Kucing di Perkotaan

Pada tahun-tahun awal dekade 2010-an, anjing masih memegang posisi utama sebagai hewan peliharaan favorit. Namun, sejak 2015 ke atas, kucing mulai mengambil alih dominasi tersebut, terutama di wilayah perkotaan.

Faktor penyebabnya antara lain:

  • Gaya hidup urban yang sibuk, di mana kucing lebih mandiri dan tidak memerlukan jalan-jalan rutin.
  • Ruangan tinggal yang sempit, menjadikan kucing lebih ideal dibanding anjing besar.
  • Media sosial, khususnya Instagram dan TikTok, yang dipenuhi konten lucu kucing dan memperkuat popularitasnya.

2. Meningkatnya Popularitas Hewan Eksotik

Seiring meningkatnya akses informasi dan konten global, banyak orang mulai melirik hewan eksotik sebagai peliharaan alternatif. Reptil seperti gecko, ular peliharaan, hingga iguana, serta mamalia kecil seperti sugar glider dan landak mini, menjadi populer di kalangan generasi muda.

Alasan perubahan tren ini antara lain:

  • Keinginan untuk tampil unik dan beda.
  • Komunitas daring yang aktif dan suportif.
  • Tumbuhnya marketplace dan e-commerce yang menyediakan hewan serta perlengkapan eksotik.

Namun, tren ini juga memicu perdebatan etis dan dorongan terhadap peraturan kepemilikan hewan yang lebih ketat, terutama untuk spesies langka.


3. Miniaturisasi: Hewan Kecil Jadi Favorit

Dalam 10 tahun terakhir, muncul tren memelihara hewan berukuran mini. Anjing ras kecil seperti Pomeranian, Chihuahua, dan Shih Tzu menjadi pilihan utama karena mudah dibawa dan dirawat. Begitu juga dengan kelinci mini, hamster, hingga kura-kura kecil.

Pendorong utama tren ini:

  • Cocok untuk apartemen atau kos.
  • Biaya makan dan perawatan lebih rendah.
  • Lebih mudah diajak bepergian atau dipelihara oleh pemula.

4. Transformasi Peran Hewan Peliharaan

Dulu, hewan peliharaan hanya dianggap sebagai pengisi waktu luang atau hiburan. Kini, mereka telah menjadi bagian dari keluarga, bahkan disebut sebagai “anak berbulu” (fur babies).

Perubahan peran ini didukung oleh:

  • Perkembangan layanan kesehatan hewan yang makin canggih.
  • Munculnya industri produk hewan premium: makanan organik, pakaian, hingga spa hewan.
  • Psikologi hubungan manusia-hewan, yang menegaskan manfaat emosional dan mental dari memelihara hewan.

5. Media Sosial dan Influencer Hewan

Instagram, TikTok, dan YouTube telah melahirkan influencer hewan, yang memiliki jutaan pengikut dan bahkan menghasilkan pendapatan besar.

Contoh seperti:

  • Grumpy Cat, kucing ikonik dari AS.
  • Bubu The Cat dari Indonesia.
  • Anjing-anjing berpakaian modis yang tampil layaknya selebritas.

Media sosial bukan hanya menghibur, tapi juga mendorong orang untuk memelihara hewan, membentuk komunitas, hingga menjadi tren gaya hidup.


6. Pandemi dan Lonjakan Adopsi

Saat pandemi COVID-19 melanda pada 2020–2021, terjadi lonjakan besar dalam angka adopsi hewan peliharaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Alasan utamanya:

  • Kebutuhan akan teman di rumah.
  • Dukungan emosional selama masa isolasi.
  • Waktu luang yang lebih banyak untuk merawat hewan.

Namun, fenomena ini juga menimbulkan efek samping, seperti peningkatan jumlah hewan yang ditelantarkan pasca-pandemi ketika orang kembali sibuk bekerja di luar rumah.


7. Teknologi dan Digitalisasi Dunia Peliharaan

Dalam 10 tahun terakhir, muncul berbagai teknologi baru yang membantu pemilik hewan:

  • Feeder otomatis dan kamera pengawas hewan.
  • Aplikasi pengingat vaksin dan makan.
  • Marketplace khusus hewan seperti petshop online, grooming on demand, hingga layanan dokter hewan digital.

Digitalisasi ini memudahkan pemilik hewan modern untuk tetap bertanggung jawab, bahkan saat sibuk.


8. Munculnya Kategori Peliharaan Edukatif

Tren edukasi anak dengan hewan peliharaan juga meningkat. Banyak keluarga mulai mengadopsi hewan kecil seperti:

  • Ikan cupang untuk mengenalkan tanggung jawab.
  • Hamster sebagai hewan perawatan ringan untuk anak-anak.
  • Ternak mini seperti ayam kate dan kambing mini untuk edukasi hidup berkelanjutan.

Kegiatan ini mendekatkan anak dengan alam serta membentuk karakter yang empatik dan bertanggung jawab.


9. Perubahan dalam Regulasi dan Kesadaran Etika

Sepuluh tahun terakhir juga ditandai dengan meningkatnya kesadaran etika tentang pemeliharaan hewan:

  • Kampanye anti-pembelian dan pro-adopsi.
  • Penolakan terhadap praktik pemuliaan berlebihan yang tidak sehat.
  • Dorongan terhadap perlindungan hukum hewan peliharaan, termasuk peraturan adopsi dan larangan penelantaran.

10. Masa Depan: Peliharaan Virtual dan AI?

Seiring kemajuan teknologi AI dan realitas virtual, kemungkinan besar akan muncul bentuk baru dari “hewan peliharaan digital”—seperti:

  • Robot hewan interaktif.
  • Peliharaan augmented reality (AR).
  • Aplikasi peliharaan AI yang bisa merespons emosi pengguna.

Tren ini belum menggantikan hewan fisik, tapi telah menarik perhatian generasi muda dan mereka yang alergi atau tidak punya ruang untuk hewan asli.


Kesimpulan

Dari kucing rumahan hingga hewan eksotik, dari peliharaan sebagai hiburan hingga bagian dari keluarga—perubahan tren hewan peliharaan dalam 10 tahun terakhir mencerminkan dinamika masyarakat modern. Media sosial, gaya hidup urban, pandemi, dan teknologi semuanya turut membentuk kebiasaan baru dalam memilih, merawat, dan memaknai kehadiran hewan dalam hidup manusia.

Di masa depan, tren ini kemungkinan akan terus berkembang, mengikuti kemajuan teknologi dan pergeseran nilai sosial.

Baca juga Angginews.com

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.