https://kabarpetang.com/ Tato di Jepang bukan sekadar hiasan tubuh, tetapi memiliki makna sosial, budaya, dan sejarah panjang. Dari zaman kuno hingga era modern, tato mengalami perubahan persepsi drastis, dari simbol kelas sosial hingga identitas Yakuza.
1. Asal-Usul Tato di Jepang
A. Zaman Jomon (14.000–300 SM)
- Penemuan tato pada keramik dan artefak manusia menunjukkan tato sebagai simbol ritual dan perlindungan.
- Fungsi: spiritual, penanda status, atau kepercayaan magis.
B. Zaman Edo (1603–1868)
- Tato mulai menjadi penanda kelas sosial dan kriminalitas.
- Pekerja seperti tukang kayu atau narapidana kadang diberi tato sebagai stigma atau identitas kelompok.
- Seni irezumi mulai berkembang dengan motif naga, koi, bunga sakura, dan dewa tradisional.
2. Irezumi: Seni Tato Tradisional Jepang
- Irezumi adalah teknik tato hand-poked menggunakan tusukan jarum dan tinta alami.
- Motif khas:
- Naga dan koi → simbol keberanian dan ketahanan.
- Bunga sakura → simbol kefanaan dan keindahan hidup.
- Hannya mask → simbol roh perempuan dan perlindungan.
- Dulunya hanya untuk orang tertentu, kini menjadi simbol seni tubuh yang tinggi nilai estetika.
3. Tato dan Kelas Sosial
- Tato bukan sekadar seni, tetapi indikator status sosial.
- Narapidana dan kriminal diberi tato untuk menandai kesalahan atau identitas kelompok.
- Sebaliknya, dalam kalangan tertentu, tato menjadi simbol keberanian, kekuatan, dan kesetiaan.
4. Kaitan Tato dengan Yakuza
- Di era modern, tato identik dengan Yakuza, kelompok kriminal terorganisir Jepang.
- Tato Yakuza penuh simbolisme: kesetiaan, kekuatan, dan sejarah personal anggota.
- Proses pembuatan tato Yakuza: sangat menyakitkan dan membutuhkan waktu bertahun-tahun, menunjukkan dedikasi anggota.
- Akibatnya, tato menjadi stigma sosial di masyarakat Jepang modern, meski tetap dihormati sebagai seni tradisional.
5. Persepsi Tato di Jepang Modern
- Tato masih kontroversial, terutama di pemandian umum (onsen) dan kolam renang.
- Banyak tempat menolak orang bertato karena asosiasi dengan kriminalitas.
- Namun, ada pergeseran persepsi: generasi muda melihat tato sebagai ekspresi seni dan fashion, bukan kriminalitas.
6. Kesimpulan
Sejarah tato di Jepang adalah cerita tentang budaya, sosial, dan identitas:
- Dari ritual dan simbol spiritual di zaman kuno.
- Menjadi tanda kelas sosial dan kriminal di era Edo.
- Menjadi identitas Yakuza dengan simbolisme mendalam.
- Kini menjadi seni tubuh yang dihargai secara estetika, walau masih menghadapi stigma sosial.
Tato Jepang bukan sekadar gambar di kulit, tetapi refleksi perjalanan sejarah, budaya, dan perubahan masyarakat.
Baca juga https://angginews.com/












