Motor adalah kendaraan paling populer di Indonesia. Praktis, irit, dan gesit untuk menembus macetnya jalanan perkotaan. Namun, di balik semua kelebihannya, banyak pemilik motor justru lalai dalam merawat kendaraan kesayangannya. Padahal, perawatan yang tepat bukan hanya menjaga performa, tetapi juga memperpanjang umur pakai dan menjaga keselamatan berkendara.
Berikut ini lima kesalahan umum dalam perawatan motor yang sering diabaikan, lengkap dengan dampaknya dan cara menghindarinya.
1. Terlambat Ganti Oli
Ini adalah kesalahan klasik tapi masih sering terjadi. Oli berfungsi sebagai pelumas, pendingin, dan pembersih mesin. Jika oli telat diganti, maka:
- Gesekan antar komponen meningkat
- Mesin cepat panas
- Performa menurun
- Konsumsi BBM meningkat
Solusi:
Ganti oli setiap 2.000–2.500 km (untuk motor harian), atau sesuai anjuran pabrikan. Gunakan oli yang sesuai spesifikasi mesin, dan jangan asal pilih merek murah.
2. Mengabaikan Tekanan Angin Ban
Ban adalah satu-satunya bagian motor yang bersentuhan langsung dengan jalan. Tekanan angin yang kurang atau berlebih dapat:
- Mengurangi kenyamanan berkendara
- Membuat ban cepat aus
- Meningkatkan risiko kecelakaan
- Boros bahan bakar
Solusi:
Cek tekanan angin minimal seminggu sekali. Ikuti standar pabrikan (biasanya tercantum di dek atau buku manual). Untuk ban tubeless, tekanan optimal biasanya sekitar 30 psi depan dan 32 psi belakang.
3. Jarang Mengecek Kampas Rem
Rem adalah sistem vital. Namun banyak orang hanya menyadari pentingnya kampas rem saat sudah menimbulkan suara berdecit atau bahkan nyaris tidak berfungsi.
Risiko:
- Jarak pengereman jadi lebih jauh
- Piringan cakram bisa rusak
- Potensi kecelakaan meningkat
Solusi:
Periksa kampas rem setiap 4.000–5.000 km atau saat servis rutin. Jika sudah menipis (di bawah 2 mm), segera ganti.
4. Malas Membersihkan Motor Secara Rutin
Banyak orang menganggap mencuci motor hanya soal penampilan. Padahal, motor yang jarang dibersihkan rentan terhadap:
- Karat
- Kotoran masuk ke mesin
- Gangguan kelistrikan
- Kerusakan komponen kecil seperti kabel atau seal
Solusi:
Cuci motor minimal dua minggu sekali, lebih sering jika habis kehujanan atau melewati jalur berdebu. Gunakan air bersih dan sabun khusus kendaraan.
5. Menunda Servis Berkala
Servis berkala bukan hanya formalitas. Di sinilah teknisi memeriksa kondisi komponen secara keseluruhan: dari karburator/injeksi, busi, filter udara, hingga kondisi aki.
Dampak jika diabaikan:
- Masalah kecil bisa jadi besar dan mahal
- Konsumsi BBM membengkak
- Motor jadi sulit dihidupkan
- Umur mesin berkurang drastis
Solusi:
Ikuti jadwal servis sesuai buku manual (biasanya tiap 3.000–4.000 km atau setiap 3 bulan). Jangan tunggu rusak, lebih baik mencegah daripada memperbaiki.
Bonus: Kesalahan Tambahan yang Perlu Diwaspadai
Selain lima poin utama di atas, ada beberapa kesalahan “sepele” lain yang juga berdampak besar jika dibiarkan:
- Mengisi BBM tidak sesuai oktan yang disarankan
- Mengabaikan suara-suara aneh dari mesin
- Tidak memanaskan mesin di pagi hari
- Mengangkut beban berlebih secara terus-menerus
Kebiasaan-kebiasaan ini akan mempercepat keausan mesin dan memperbesar risiko kerusakan dini.
Kesimpulan: Rawat Motor Seperti Menjaga Diri Sendiri
Motor bukan hanya alat transportasi, tapi partner kamu sehari-hari. Semakin kamu rawat, semakin awet dan nyaman dia menemanimu. Jangan tunggu rusak dulu baru peduli. Perawatan rutin, perhatian pada detail, dan sedikit usaha ekstra akan membuat motormu tetap prima dan aman untuk digunakan.
Dengan menghindari lima kesalahan umum ini, kamu sudah melangkah lebih jauh dari mayoritas pemilik motor lainnya. Ingat, motor yang sehat = perjalanan yang selamat.
Baca juga Artikel lainnya http://dunialuar.id/