https://kabarpetang.com/ Musim liburan adalah waktu yang dinanti banyak orang. Tapi bagi sebagian pemilik anjing, meninggalkan hewan kesayangan di rumah bisa menimbulkan kecemasan tersendiri—bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk anjingnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah separation anxiety atau kecemasan saat berpisah.
Kondisi ini bukan hal sepele. Jika tidak ditangani dengan baik, separation anxiety bisa memicu gangguan perilaku serius pada anjing, mulai dari melolong terus-menerus hingga merusak barang di rumah. Artikel ini membahas psikologi anjing saat ditinggal liburan dan langkah-langkah praktis untuk mencegah serta mengelola kecemasan mereka.
1. Apa Itu Separation Anxiety pada Anjing?
Separation anxiety adalah kondisi di mana anjing merasa stres atau panik ketika ditinggalkan oleh pemiliknya, baik untuk beberapa jam maupun beberapa hari. Ini bukan sekadar “rindu”, melainkan reaksi emosional yang kuat karena keterikatan yang tinggi pada satu individu.
Gejala yang umum meliputi:
- Melolong, menggonggong, atau merengek berlebihan setelah ditinggal
- Menghancurkan barang, seperti pintu, sepatu, atau bantal
- Buang air sembarangan, meski sudah terlatih
- Gelagat gelisah, seperti mondar-mandir, menggigit kuku, atau terus mencari pemilik
- Menolak makan dan minum saat ditinggal
2. Mengapa Separation Anxiety Bisa Terjadi?
Beberapa anjing memang lebih rentan mengalami kecemasan karena:
- Ikatan emosional yang sangat kuat dengan pemiliknya
- Kurangnya sosialisasi sejak kecil atau pengalaman buruk saat sendirian
- Perubahan besar mendadak, seperti pindah rumah, rutinitas berubah, atau liburan tahunan
- Kurangnya stimulasi mental dan fisik, membuat mereka lebih mudah stres
Fase libur panjang seperti Juni–Juli 2025 sering kali membuat jadwal harian berubah drastis, memicu kecemasan pada anjing yang terbiasa dengan rutinitas tertentu.
3. Psikologi Anjing: Bagaimana Mereka Merespons Ketidakhadiran?
Anjing bukan hanya hewan sosial, tapi juga makhluk dengan kemampuan mengasosiasikan waktu, aroma, dan kebiasaan. Mereka memahami pola kepergian dan pulang Anda. Ketika rutinitas ini terganggu atau kepergian lebih lama dari biasanya, mereka bisa bingung dan merasa ditinggalkan.
Beberapa anjing juga memiliki kelekatan “eksklusif” pada satu orang. Jika orang tersebut pergi, mereka merasa kehilangan arah atau tidak aman, meskipun ada orang lain yang merawatnya sementara.
4. Cara Mencegah Separation Anxiety Sebelum Liburan
Untungnya, ada cara untuk mempersiapkan anjing sebelum Anda berlibur:
a. Latih secara bertahap
Mulailah meninggalkan anjing sendirian selama 10–30 menit, lalu tingkatkan durasinya sedikit demi sedikit. Hal ini membantu mereka belajar bahwa kepergian Anda tidak berarti ditinggalkan selamanya.
b. Kenalkan dengan pengasuh sementara
Jika Anda berencana meninggalkan anjing pada penitipan atau dengan orang lain, kenalkan lebih dulu beberapa hari sebelumnya agar mereka merasa aman.
c. Buat rutinitas sebelum pergi
Anjing merasa lebih nyaman jika tahu apa yang akan terjadi. Ciptakan rutinitas tetap, seperti memberi makan dan berjalan pagi, agar mereka tetap punya struktur saat Anda tidak di rumah.
d. Tinggalkan benda beraroma Anda
Selimut, baju bekas, atau mainan yang beraroma Anda bisa memberikan rasa tenang saat Anda tak di rumah.
e. Sediakan mainan interaktif atau puzzle
Mainan pengisi makanan (seperti Kong) atau puzzle bisa mengalihkan perhatian mereka dan mencegah kebosanan.
5. Solusi Jika Separation Anxiety Sudah Terjadi
Jika gejala kecemasan sudah muncul, Anda bisa mencoba langkah-langkah berikut:
a. Gunakan bantuan profesional
Konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli perilaku hewan. Dalam beberapa kasus, diperlukan terapi perilaku atau bahkan obat penenang ringan.
b. Ciptakan ruang nyaman
Buat area khusus yang tenang, tidak terlalu luas, dengan kasur dan mainan favorit anjing Anda. Ruang ini harus diasosiasikan sebagai tempat aman, bukan kurungan.
c. Hindari “drama perpisahan”
Saat hendak pergi, jangan membuat momen perpisahan menjadi besar atau emosional. Bersikaplah biasa, agar anjing tidak merasa ada yang salah.
d. Kamera pengawas
Beberapa pemilik memasang kamera dengan fitur suara untuk mengecek dan bahkan menyapa anjing dari jarak jauh. Ini bisa menjadi solusi menenangkan bagi anjing dan pemilik.
6. Apakah Semua Anjing Bisa Mengalami Separation Anxiety?
Tidak semua anjing mengalaminya, tapi semua berpotensi. Ras-ras tertentu seperti Labrador Retriever, German Shepherd, dan anjing ras kecil (Pomeranian, Chihuahua) cenderung lebih rentan karena memiliki sifat lekat tinggi.
Selain itu, anjing yang diadopsi dari shelter atau pernah mengalami trauma ditinggal biasanya juga lebih sensitif terhadap perpisahan.
7. Tips Memilih Tempat Penitipan atau Dog Sitter
Jika Anda tidak bisa membawa anjing saat liburan, pastikan penitipan atau pengasuh:
- Memiliki pengalaman dengan anjing jenis dan karakter seperti milik Anda
- Menyediakan lingkungan yang bersih, tenang, dan aman
- Memberi waktu bermain, perhatian, dan interaksi sosial
- Menerapkan prosedur darurat jika ada gejala kecemasan atau masalah kesehatan
8. Apakah Membawa Anjing Liburan adalah Solusi?
Tergantung lokasi dan durasi liburan. Membawa anjing bisa jadi solusi baik jika:
- Anda bepergian ke tempat ramah hewan peliharaan (pet-friendly)
- Perjalanan tidak terlalu jauh atau stres bagi anjing
- Akomodasi memungkinkan hewan tinggal bersama
- Anjing Anda nyaman dengan perjalanan dan lingkungan baru
Namun jika tidak memungkinkan, lebih baik tinggalkan mereka dalam pengawasan yang tepat daripada memaksakan ikut dan malah membuat mereka stres.
Kesimpulan
Separation anxiety pada anjing adalah hal nyata yang harus dipahami setiap pemilik. Liburan seharusnya menyenangkan bagi semua, termasuk hewan peliharaan Anda. Dengan persiapan mental, rutinitas yang stabil, dan perawatan yang penuh empati, Anda bisa membantu anjing melewati masa perpisahan dengan lebih tenang.
Menghindari atau mengelola kecemasan saat ditinggal bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kesehatan mental dan kualitas hidup jangka panjang bagi sahabat berkaki empat Anda.
Baca juga https://angginews.com/