https://kabarpetang.com/ Jika kamu pernah melihat gambar atau video tentang orang-orang yang saling melempar bubuk warna-warni di jalanan dengan wajah bahagia dan pakaian penuh warna, kemungkinan besar kamu sedang menyaksikan Holi, sebuah festival ikonik dari India. Tapi sebenarnya, apa itu Holi? Mengapa orang-orang merayakannya dengan warna dan keceriaan begitu luar biasa?
Mari kita telusuri lebih dalam tentang Holi, festival yang bukan hanya memikat mata, tapi juga sarat makna spiritual dan budaya yang mendalam.
Apa Itu Holi?
Holi adalah festival Hindu yang dirayakan setiap tahun untuk menandai datangnya musim semi dan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Holi juga dikenal sebagai “Festival Warna” atau “Festival Cinta”, dan menjadi salah satu perayaan paling meriah dan terkenal di India.
Biasanya dirayakan pada hari purnama (bulan penuh) di bulan Phalguna menurut kalender Hindu, yang jatuh sekitar bulan Februari atau Maret dalam kalender Masehi.
Asal-Usul dan Makna Spiritual
Ada beberapa legenda yang melatarbelakangi Holi, dan yang paling terkenal adalah kisah Prahlad dan Holika:
Legenda Holika Dahan:
Prahlad adalah seorang pemuja setia dewa Vishnu, yang ayahnya — Raja Hiranyakashipu — menentangnya dan ingin dipuja sebagai dewa. Untuk menghentikan anaknya, raja meminta bantuan Holika, saudari jahatnya, yang memiliki selimut ajaib untuk tahan api. Ia membawa Prahlad ke dalam api, namun karena niat jahat Holika, ia terbakar dan mati. Sementara Prahlad selamat karena imannya.
Maknanya: Kemenangan kebaikan (Prahlad) atas kejahatan (Holika), yang dirayakan dengan Holika Dahan — menyalakan api unggun malam sebelum Holi.
Tradisi dan Cara Merayakan Holi
Perayaan Holi berlangsung selama dua hari, dan setiap daerah di India punya versi uniknya. Namun, garis besarnya:
Hari Pertama – Holika Dahan (Malam Api Unggun)
- Orang-orang menyalakan api unggun besar di tempat umum.
- Mereka menyanyikan lagu-lagu pujian, berdoa, dan melemparkan bahan-bahan seperti kayu dan jerami ke dalam api, sebagai simbol pembakaran kejahatan.
Hari Kedua – Rangwali Holi (Hari Penuh Warna)
- Inilah hari di mana orang-orang bermain dengan gulal (bubuk warna).
- Air berwarna disemprotkan, musik diputar keras, dan semua orang — tua, muda, laki-laki, perempuan — larut dalam keceriaan.
- Perbedaan kasta, status sosial, bahkan agama seolah menghilang pada hari ini.
Makanan Khas Selama Holi
Tak lengkap rasanya merayakan Holi tanpa makanan khas. Beberapa yang sering disajikan:
- Gujiya: kue manis isi kacang dan susu
- Thandai: minuman dingin dari susu, rempah, dan kadang dicampur bhang (ekstrak ganja legal saat Holi di India)
- Pakora dan samosa: gorengan gurih favorit
Holi di Luar India: Festival yang Mendunia
Dalam beberapa dekade terakhir, Holi menjadi fenomena global. Festival ini kini juga dirayakan di berbagai negara oleh komunitas India maupun non-India, seperti:
- Amerika Serikat
- Kanada
- Australia
- Inggris
- Indonesia (oleh komunitas Hindu di Bali atau di acara kampus/universitas)
- Nepal (terutama di wilayah Kathmandu dan Terai)
Bahkan ada event bertema Holi yang digelar untuk publik umum, seperti “Festival of Colors” yang populer di banyak kota besar dunia.
Nilai Filosofis dari Holi
Selain keseruan warna-warni, Holi juga membawa pesan-pesan penting:
- Kemenangan kebaikan atas kejahatan
- Menghapus perbedaan sosial
- Awal yang baru di musim semi
- Pentingnya kebersamaan dan cinta antar sesama
Holi mendorong orang untuk melupakan masa lalu dan memaafkan, menjadikannya waktu yang ideal untuk berdamai dan membangun ulang hubungan.
📸 Tips Merayakan Holi (Jika Kamu Ikut atau Ingin Traveling ke India)
- Pakai pakaian putih polos agar warna terlihat maksimal
- Gunakan pelindung mata jika bermain dengan air berwarna
- Oleskan minyak kelapa di rambut dan kulit agar warna mudah dibersihkan
- Pastikan gulal yang digunakan alami atau herbal
- Bawa kamera waterproof untuk menangkap momen-momen seru!
Penutup: Festival Penuh Warna, Makna, dan Cinta
Holi bukan hanya tentang bermain warna, tapi juga tentang merayakan kebaikan, kebersamaan, dan pembaruan hidup. Festival ini mengajarkan kita bahwa seperti musim semi yang selalu datang setelah dingin, harapan dan kebahagiaan akan selalu hadir setelah masa sulit.
Baca juga https://angginews.com/












